Sabtu, 01 Oktober 2011

How Can I Meet Bonnie Wright? (Part 2)

Pada hari berikutnya, aku mendapat ide untuk menulis surat kepada Bonnie, Jamie dan Freddie dengan maksud menanyakan pada mereka maukah mereka bertemu dengan kami, fans Harry Potter dari Belitung dengan cara menitipkan surat pada temanku yang sedang magang di hotel tempat mereka menginap. Ide ini sudah terlintas sebelumnya ketika aku mengetahui mereka akan berkunjung ke Belitung.

Maka kubuatlah sebuah surat dengan bahasa Inggris atas bantuan dari beberapa temanku. Sayangnya, mereka telah berangkat pada ke lokasi syuting pada pagi hari keesokan harinya, sekitar pukul enam sehingga aku batal memberi surat itu pada mereka.

Besoknya lagi, aku bangun pagi-pagi sebelum mereka berangkat kelokasi syuting dan menunggu di depan hotel. Setelah beberapa saat menunggu, aku memberanikan diri untuk masuk ke area hotel, tepatnya Pos Satpam. Didalam pos, ada seorang satpam berbadan agak besar yang tengah menelpon seseorang. Setelah selesai, dia menanyaiku maksud kedatanganku dan ku katakanlah apa tujuanku. Sayang sekali, satpam itu gakk bisa membantuku mencapai tujuanku karena para staff  hotel dilarang dekat-dekat para artis. Tapi aku tetap gak patah semangat, ‘Kalo aku gak bisa ngasih surat, seengak-enggaknya aku bisa memfoto mereka dari jauh.’ Pikirku.

Maka aku menunggu mereka keluar di pos satpam sementara si satpam keluar dan berbicara dengan temannya yang agak kurus.  Sambil menunggu, aku teringat kalau biasanya di film-film, para fans biasanya akan nekat menyelinap masuk hotel agar bisa ketemu artis idola mereka. Sayangnya, aku tidak punya nyali senekat itu.

10 menit berlalu….

15 menit…

Menit demi menit berlalu lama sekali dan mereka masih belum muncul juga. Sambil menunggu, aku mendengar si satpam bertubuh besar mau izin pulang dan digantikan oleh si satpam yang kurus. Si satpam kurus itu masuk ke pos satpam tempat aku menunggu dan tentunya dia sudah tahu kalau aku ada didalam, karena pos itu kecil dan tentunya, ada jendelanya. Sambil masuk, si satpam berbicara dengan nada kasar dan mengusir, “Keluar! Keluar! Ngapain disini.”

“Nggak, cuma mau ngasih surat tapi katanya gak boleh.” Jawabku sambil bangkit dari tempat dudukku.

“Nah, udah tahukan gak boleh! Udah. Keluar! Keluar! Nanti kalo ada polisi kami yang kena!”

Dengan kesal aku pun keluar…

‘HEY! WHAT THE FUCK!!! Nyuruh pergi tuh yang sopan dikit dong!!! Gue nih datang kesini baik-baik. Jangan memperlakukan aku kaya’ maling dong!!! Dasar satpam hotel sialan!!! Kampret!!! Gak pernah diajarin sopan santun ya??? Apa jangan-jangan gak pernah sekolah kali ya, makanya dia jadi satpam? SHIT!!! SHIT!!! SHIT!!!...’ umpatku dalam hati. 

Untunglah, aku ini anak baik-baik yang selalu menjaga ucapanku dan image sebagai anak baik-baik :p (maklum, setidaknya reputasiku masih bersih dimata orang-orang) . Karena kalo nggak, si satpam akan melihat sisi lain dari diriku dan mendengar semua koleksi bahasa kotorku yang ada di ‘KAMUS PINTAR BAHASA KOTOR’ dan segala sumpah serapah serta para penghuni neraka dari neraka tingkat atas dan neraka paling bawah juga para penghuni kebun binatang di seluruh jagat raya, keluar dari mulutku untuk si satpam.

Dengan kesal aku berkata dalam hati, ‘gagal…’
***
Pada malam minggu, aku dan dua temanku menikmati sekoteng denkat rumahku di depan Bundaran Satpam. Dari tempat kami, kami bisa melihat hotel tempat para artis menginap. Aku dan salah seorang temanku, Ekky, yang juga fans Harry Potter sudah mengicar para artis tersebut. Sebelumnya, kami sempat ke Dept. Store tempat aku magang karena aku mendapat SMS dari temanku yang lain kalau para artis Harry Potter ada di sana. Tapi disana rupanya hanya ada Taser Hassan dan George Blagden. Maka kamipun kembali ketempat sekoteng dan menunggu rombongan Bonnie pulang. Tidak lupa aku membawa suratku yang kusimpan di jaket Ravenclaw-ku tercinta dan rencananya akan aku memberikan surat itu padanya. Singkat cerita, rombongan Bonnie pulang dan singgah ke toko ABC Shoes, sebuah toko sepatu yang bersebelahan di hotel. Langsung deh kami—aku dan Ekky—ke toko sepatu dan foto lagi ama Bonnie…
Kaya’ gini hasilnya…
Bonnie and Ekky


Dan…
Bonnie and me

Sayangnya, aku gak ngomong banyak karena grogi dan gak foto ama yang lain. Bahkan suratnya pun aku lupa kukasih…. Aduh….

Beberapa saat kemudian kami foto lagi dengan rombongan cewek-cewek, antara lain ada Natasha Dewi Got, Melissa Le-Vu, Philippa Coulthard dan Hope Olaide Wilson…

Sayangnya tempat kami foto gelap dan kamera HP yang dipakai bukan kamera HP-ku, jadi  gak bisa majang gambarnya disini…

Setelah mereka pergi, gak lama datang seorang cowok dan cewek bule yang tidak kami ketahui namanya. Setelah itu, George dan Taser datang dan foto dengan salah seorang cewek yang juga foto bareng ama rombongan ladies sebelumnya.

Masalah surat, suratnya aku titip ke salah satu artis Indonesia yang bernama Natasha Dewi Gott, yang akan memerankan seorang murid Jepang, padahal dia orang Indonesia dan sempat akan memerankan Utami yang kemudian diambil oleh Cinta Laura. Tapi suratnya gak tahu sampe apa nggak. Soalnya waktu aku tanya ke satpam dan resepsionis hotel mereka bilang nggak ada surat balasan… tapi gak apa-apa deh, mungkin aja mereka sibuk, yang pasti aku tetep seneng bisa foto bareng ama mereka   \(^_^)/

~The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar